Belajar Dasar-Dasar Akuntansi – 4 Hal Yang Wajib Dikuasai Terlebih Dahulu

Tidak bisa dipungkiri jika pencatatan keuangan menjadi salah satu ilmu dasar dan kebutuhan yang tidak akan pernah ada habisnya. Cepat atau lambat, belajar dasar-dasar akuntansi adalah hal yang akan sangat membantu di masa depan. Terutama untuk Anda yang tertarik untuk mengembangkan sebuah bisnis atau perusahaan. Lantas apa saja dasar yang perlu dipelajari?

Pengertian akuntansi

Apa itu akuntansi? Pada dasarnya, akuntansi adalah kegiatan atau proses pencatatan, meringkas, mengolah, menyajikan data, dan mengklasifikasi data transaksi dan kejadian yang memiliki hubungan dengan aktivitas keuangan. Tujuannya cukup mendasar, yakni menyediakan data untuk digunakan oleh orang yang berkepentingan.

Pengolahan dan penulisan data tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Terutama untuk mengambil suatu keputusan, tujuan, dan informasi lainnya. Ilmu dan penulisan dari akuntansi sendiri kerap diberikan sebagai dasar akan pengelolaan bisnis. Jika Anda tertarik ilmu akuntansi yang lebih lengkap, kunjungi Guruakuntansi.co.id.

Aktivitas akuntansi pun bisa dilakukan secara manual, dengan menggunakan buku dan penulisan dasar. Namun, teknologi digital mengizinkan penulisan data dan pembuatan akuntansi lebih mudah dan cepat. Meski dinilai lebih mudah, namun tetap butuh ilmu dasar untuk membuat data akuntansi yang tepat dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa dasar ilmunya.

Proses Akuntansi

Diawali dari proses, setiap pengerjaan dan penulisan akuntansi harus melalui beberapa tahapan proses. Proses dasar ini terdiri dari tahap sederhana seperti pencatatan, klasifikasi, pelaporan, dan analisis. Namun jika dirinci, penulisan dari akuntansi dinyatakan sangat kompleks. Bahkan membutuhkan ilmu dan edukasi khusus. Setidaknya, berikut ini adalah dasarnya.

  1. Penulisan Atau Pencatatan Keuangan

Salah satu dasar-dasar akuntansi yang harus dipahami adalah pencatatan atau penulisan. Proses ini adalah kunci dan dasar dari aktivitas itu sendiri. Pasalnya, tugas ini mencakup aktivitas pencatatan, dokumentasi, dan penulisan transaksi pada suatu periode tertentu. Bisa pencatatan dilakukan dalam kurun waktu harian, bulanan, atau tahunan.

Proses penulisan ini pun dikenal dengan proses pembukuan, yang mana meliput seluruh proses transaksi dan menulisnya sebagai catatan terpadu. Pembukuan ini biasanya terdiri dari banyak jenis, model, fungsi, hingga cara penulisan yang beragam. Semuanya diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan dari akuntansi itu sendiri.

  1. Klasifikasi Dan Ringkasan Informasi

Setelah penulisan dan pembukuan, proses akuntansi dilanjutkan dengan klasifikasi informasi. Pada dasarnya, pencatatan transaksi masih bersifat data mentah. Tidak jelas masuk dan menggambarkan apa. Proses ringkasan informasi pun akan membuat data lebih ringkas, sesuai klasifikasi, kategori, dan artinya. Seperti data penting atau umum.

  1. Pelaporan Keuangan Atau Data

Dari data yang sudah tersusun rapi dan ringkas, maka akan masuk ke proses pelaporan. Di proses ini, data atau pencatatan yang sudah dimiliki akan disajikan sebagai bentuk laporan dan informasi keuangan. Biasanya, proses ini ditujukan untuk pihak manajemen sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan dalam periode tertentu.

  1. Analisa Data Yang Telah Tertulis

Proses terakhir adalah analisa dan pengambilan keputusan. Catatan informasi memiliki data yang lengkap mulai dari transaksi keluar masuk, keuangan, hingga hutang piutang. Dari proses ini, data dan analisa dilakukan untuk mengambil keputusan. Biasanya keputusan itu berkaitan dengan strategi perusahaan, seperti pengisian stok hingga keputusan besar seperti kredit dana.

Di proses analisa ini pula, terdapat banyak sekali proses yang butuh ilmu mendalam. Beberapa di antaranya adalah analisa dari perhitungan selisih laba, ekuitas, penjualan, neraca keuangan hingga berbagai analisa kinerja organisasi. Tak ayal, akuntansi pun kerap dikerjakan oleh para akuntan dengan ilmu dan pemahaman keuangan bisnis.

Penggunaan Nama Dan Nomor Akun Beserta Saldo

Ada dua dasar penulisan akuntansi yakni menggunakan akun riil dan nominal. Akun riil meliputi data neraca, seperti informasi harta, kewajiban, dan modal. Sedangkan akun nominal mencakup informasi laporan laba/rugi dengan detail beban atau pendapatan. Biasanya, setiap akun tersebut memiliki penomoran dan saldo normal.

Penggunaan nomor akun memberi identitas transaksi atau jenis data. Sedangkan saldo normal adalah menjelaskan posisi akun ada di posisi debit atau kredit. Dari penulisan tersebut, maka bisa dituliskan berbagai elemen akuntansi lainnya. seperti aset (aktiva), utang, modal, pendapatan, hingga beban.

Dengan penggunaan nama dan nomor akun yang tepat, maka penulisan akuntansi dan datanya pun akan lebih mudah diolah. Biasanya, penomoran yang diberikan memiliki identitas unik. Seperti aset mulai dari 100-199, utang 200-299, dan lain sebagainya. Hal ini akan membuat data akuntansi tampak lebih tertata.

Konsep Dan Dasar Akuntansi ย 

Meski kesannya lebih mengarah pada pembukuan dan pencatatan transaksi, namun proses dan konsep dasar-dasar akuntansi sebenarnya cukup kompleks. Terdapat kaitan dengan kredit dan debit, pembuatan neraca saldo dan percobaan, posting jurnal buku besar, penyajian laporan keuangan yang lebih ringkas, hingga beberapa konsep tugas dasar akuntansi lainnya.

Namun dari sekian banyak ilmu akuntansi, yang perlu dipahami adalah persamaan dasar. Inti dari konsep persamaan ini adalah adanya hubungan antara utang, harta, dan modal. Jadi, pencatatan yang diberikan pun tak sekedar menulis saja. Namun memberikan data atau ringkasan informasi yang lebih berarti.

Sebut saja seperti pencatatan dasar sistem akuntansi yang dilakukan setiap terjadi suatu transaksi. Data transaksi ini pun harus dicatat dalam dua aspek berupa pasiva (kanan) dan aktiva (kiri). Aktiva adalah modal yang memiliki nilai guna untuk perusahaan. Dan pasiva adalah kewajiban yang harus dibayar.

Persamaan dan keseimbangan dari aktiva dan pasiva inilah yang menjadi persamaan dasar dari pembuatan akuntansi. Perhitungannya menggunakan prinsip ALOE atau aset, liabilitas dan OE atau ekuitas perusahaan. Rumusnya adalah Aktiva = kewajiban dan modal. Data akuntansi tersebut digunakan untuk melihat keseimbangan nilai yang menggambarkan untung atau ruginya bisnis.

Siklus Akuntansi

Secara umum, memahami apa yang akan ditulis pun tidak cukup. Perlu pemahaman bagaimana siklus penulisan akuntansi. Jika diambil dasarnya, tahapan yang diberikan adalah salah satu dasar-dasar akuntansi yang cukup umum dijadikan pelajaran di sekolah. Intinya adalah proses penyusunan laporan yang memiliki arti dan bisa dipertanggung jawabkan.

Mulai dari proses pencatatan dan penggolongan, menggunakan nama dan angka identitas. Semua informasi harus ditulis secara terperinci dan benar. Setelah itu, proses siklus dilanjut dengan pembuatan ikhtisar laporan keuangan dan yang terakhir adalah penyajian laporan. Semuanya bersifat berurutan, yang mana menjadi dasar pembukuan dan pembuatan keputusan.

Belajar dari siklus hingga isi dan data yang diberikan menjadi salah satu dasar ilmu yang dibutuhkan untuk para pemilik usaha. Tak hanya untuk perusahaan besar saja. Ilmu dasar akuntansi setidaknya cukup untuk mengenal pergerakan usaha, kebutuhan, hingga rumus pokok penjualan agar bisnis berjalan lebih lancar.

Jika diambil garis besarnya, akuntansi dasar dapat membantu Anda mengenal dan memahami fungsi dari aktivitas pencatatan keuangan tersebut. Pada dasarnya akuntansi menjadi proses pencatatan mendetail, yang mencakup berbagai aspek aktivitas keuangan. Mulai dari proses, konsep aktivitas, teknik penulisan, hingga siklus akuntansi itu sendiri.